Kejutan Tengah Malam - Kompas, 24 Mei 2015
Grusak! Aku segera mencari sumber suara tadi. Dari balik semak-semak, kulihat sosok tambun berbulu yang sangat mencurigakan. Tanpa suara, kusergap dia dengan tiba-tiba. “PETOK!!” si tambun berteriak kaget. Ia berusaha terbang, tetapi tidak berhasil. Ketika kukejar, ia lari tunggang-langgang meninggalkan halaman rumah. “Fido!” kudengar sebuah teriakan dari belakangku. Aku menoleh dan mendapati Ello sedang berdiri sambil berkacak pinggang. “Kenapa kamu kejar ayam Pak Seno? Dia kan hanya cari makan,” omelnya. Aku berusaha menjelaskan bahwa si tambun tadi adalah mata-mata, tapi Ello malah menghardikku. “Masuk ke rumah!” Dengan sebal kuturuti perintahnya. Sebenarnya aku lebih suka berlarian di luar, meski lidahku akan berkeringat setelahnya. Sudah hampir seminggu aku tinggal bersama Ello, tetapi anak itu belum juga mempercayaiku. Berkali-kali kukatakan bahwa aku hanya ingin melindunginya, seperti pesan Pak Toni. Pak Toni adalah seorang polisi yang bertugas melatihku s