Penghuni Lain - anak panah pertama yang menembus Femina


Saya sudah baca Femina sejak SMA, nebeng punya Mama. Jadi rasanya senang sekali ketika ada sebuah email masuk dari Redaksi Femina yang mengabarkan bahwa cerpen Penghuni Lain akan diterbitkan di majalah bergengsi tersebut.

Saya akan cerita sedikit (janji!) mengenai proses kreatif di balik cerita ini. Inspirasi awalnya dari rambut. Entah kenapa limbah terbesar dari rumah saya adalah rambut. Ya di lantai rumah, ya di lubang pembuangan kamar mandi, bahkan kadang di makanan (ups).

Kalau sudah begitu suami saya akan ngomel. "Astaga! rambutmu ada di mana-mana."
Yang akan saya jawab, "Tahu dari mana itu rambutku?"
Dan dia balas dengan, "Siapa lagi di rumah ini yang rambutnya sepanjang ini?"

Template pantun bersahut kami kurang lebih selalu sama, dan dari situlah muncul ide mengenai 'penghuni lain' yang rambutnya memenuhi rumah sepasang suami istri.

Mengenai DID, saya sudah kedanan dengan topik ini sejak kuliah. Lebih tepatnya sejak obsesi masuk jurusan psikologi kandas.

Sementara SIDS sempat jadi momok yang menghantuii saya ketika baru melahirkan anak pertama.

DID dan SIDS kui opo to??

Silahkan membaca. Ditunggu komentarnya ya...



Comments

Popular posts from this blog

Perempuan-perempuan Hebat di Drama Korea

Ngopi Bersama Alberthiene Endah

Kelas Menulis TaCita 2021 Bersama Kak Reda dan Kak Naya