Playdate di Pawvilion Dog Café Surabaya

Cinta Beda Jurusan 

    Langit dan Bening penyuka binatang. Saya tidak. Mereka udah memohon dicarikan hewan peliharaan, saya tetap menolak sampai hari ini. Mungkin ini yang namanya firasat. Udah kebayang mereka dapat senangnya, saya dapat repotnya. Buat saya, peliharaan adalah anak. Kalau berani memilikinya, harus mau meluangkan waktu, uang, tenaga, dan cinta. Murah atau mahal, kampung atau ras, ya tetap harus dijaga. Sungguh kutak sanggup punya anak ketiga saat ini. Apalagi yang seumur hidup harus diurus pup dan pipisnya. 

    Sebenarnya, kami sudah lama stalking IG Pawvilion Dog Café . Melalui akun media sosial tersebut, mereka sering berbagi berbagai hal seputar anjing, termasuk do’s and don’ts agar anak-anak aman berinteraksi dengan anjing. Langit sih biasa dilengketin sama anjing dan kucing. Teman-teman bulunya tersebar di seantero kompleks. Dia hanya sesekali terintimidasi dengan teman berukuran besar. Bening yang masih harus diawasi. Dia suka melakukan hal aneh yang bikin hewan kesel, misalnya mengelus kucing dari arah belakang ke depan. 




Off We Go! 

    Trus apa dong yang akhirnya bikin saya pergi ke Pawvilion Dog Café Surabaya setelah maju mundur cukup lama? 



Pertama, karena bukan saya yang bakal bersih-bersih di sana ((pekerjaan adalah koentji)). Kedua, yang ulang tahun mintanya ke sana. 

    Berhubung pemberitahuan jadwal ulangan baru muncul belakangan, jadwal girl's day out juga harus disesuaikan. Saya kontak Pawvilion Dog Café Surabaya lewat WA di nomor 0889 0604 0604 dan memastikan bahwa mereka buka di bulan puasa. 

    Di masa PSBB mikro sekarang ini, Pawvilion Dog Café Surabaya mengedepankan keamanan dengan membatasi jumlah tamu di dalam dan di luar ruangan. Supaya engga kecele, saya reservasi tempat dulu dan mentransfer down payment sejumlah Rp100.000,00. 


Rules Are Made … To Be Followed! 

    Café ini memiliki beberapa aturan yang sudah disampaikan di awal. Antara lain: 

  1. Anak yang sudah bisa berjalan, dihitung sebagai satu individu dan harus melakukan pemesanan makanan/minuman (meskipun entar yang makan ibunya). 
  2. Minimum order di hari biasa adalah Rp30.000,00/ tamu. Sedangkan minimum order di akhir pekan adalah Rp50.000,00/ tamu. 
  3. Jumlah minimum tersebut berlaku untuk dua jam duduk, ya. Jika mau stay lebih lama, tamu harus pesan lagi. 
  4. Kalau mau bawa furkids, kita harus menginfokan data seperti umur, jenis kelamin, dan ras. Sudah divaksin merupakan syarat utama. Jika si furkids suka menandai daerah kekuasaan, maka dia harus pake diapers. Si empunya juga harus bertanggung jawab dengan kotoran si furkids. Tuh kan. Bawa anak ke tempat umum, (berbulu atau tidak) itu sama aja pindah momong. Eh curhat. Orang tua tetap harus menjaga dan bertanggung jawab dengan kelakuan anak-anak. I feel you parents and pawrents. Yuk, tos dulu. 



We Finally Arrived! 

    Kami datang di jam buka café, yaitu pukul 11.00 WIB. Pada hari kerja, Pawvilion Dog Café Surabaya akan tutup pukul 20.00 WIB. Di akhir pekan, café tutup satu jam lebih lambat. Dan jangan lupa, Pawvilion Dog Café Surabaya tutup setiap hari Senin

    Waktu kami tiba, sign closed masih belum dibalik. Kepagian kali yaa. Staf membantu semua tamu yang hadir untuk menyemprot tangan dan alas kaki dengan disinfektan. Kami pilih kursi dekat jendela. 



    Setelah meletakkan barang barang, kami pun pesan makanan. Sayang, menunya hanya berisi deretan nama dan harga tanpa gambar. Untung aja, kami udah ngecup semua menu yang bentuknya lucu dari akun IG. 

    Waktu kami datang, doggies sedang dipersiapkan di belakang. Syukurlah. Anak-anak punya waktu untuk menyesuaikan diri. Beberapa menit kemudian, dilepaslah the fur gang ke dalam ruangan. Anak-anak spontan angkat kaki. Apalagi waktu Ginger, si German Shepherd betina keypow banget sama anak-anak dan terus mendekati mereka. Mungkin karena kami adalah tamu pertama, kami jadi pusat perhatian. Diendus, dilihat, dijilat. Berasa artis. 

    Dua staf terus mengawasi the fur gang dengan ketat. Tiap kali ada yang pipis atau pup, mereka akan langsung membersihkan. Kalau ada yang penasaran, gigit barang tamu, lompat ke kursi, atau mupeng sama makanan tamu, maka staf akan langsung mencegah mereka. Staf pawvilion dengan senang hati menjelaskan hal-hal seputar anjing. Mereka engga pernah jauh-jauh waktu anak-anak berinteraksi dengan doggies. Yah, tau sendiri kan gimana anak-anak. Jika terlalu girang, mereka bisa bertingkah ajaib. Salah satu rules pada kartu yang disediakan di setiap meja mengatakan agar jangan berlari atau teriak. Sayangnya, kedua anak saya hobi teriak dan lari. *tutup muka*



Yum Yum! 

    Setelah sesi endus-endus alias kenalan selesai, everybody moved on with their lives. Momo, langsung nyelip ke bawah meja kami. yang berbentuk rumah anjing. Ruffle rebahan di bawah kursi anak-anak. Ada yang gigitin tanaman. Yang lain sibuk eksplor ke sana kemari. Dua anjing asyik becanda dengan saling gigit. Kami sendiri sibuk berfoto. 

    Saya sudah bawa bekal persenjataan lengkap karena sadar playdate kali ini melibatkan banyak liur. Setelah meja dibersihkan, semua tangan dicuci dengan disinfektan, masker disimpan di dalam tas, kami mulai makan. 

Bening engga tahan untuk towel towel puding berbentuk bulldog. 



Langit lahap mencocol saus teriyaki yang dia bilang mirip rawon. 



    Saya sendiri makan wedge potato. Untuk menjaga kebersihan, minuman di cafe ini disajikan dalam botol bertutup. Begitu juga dengan jus stroberi pesanan kami. Menurut saya semua makanan dan minuman di sini enak. Yang perlu di-highlight adalah: semuanya engga terlalu manis. 

    Oh iya, saya juga beli satu cup dog's treat dan untuk pertama kalinya memberi makan anjing langsung dari tangan. Sebenarnya sih udah ngeri banget bakal kena giginya yang tajam. Ternyata mereka pintar banget, lho. Seperti kata pepatah: Dogs don't bite the hands that feed them. 



    Sampai satu cup habis, anak-anak masih menolak memberi makan the fur gang. Namun akhirnya setelah dirayu dan disemangati salah satu staf, mereka akhirnya mau coba. By the way, engga cuma anak bulu yang dapat hadiah. Dua anak manusia yang lahap banget makannya, juga dapat hadiah 2 scoop es krim stroberi. 



Say Cheese! 

    Sebelum makanan habis dan dan lipstik luntur, saya ajak anak-anak foto. Rupanya dengan pembelian minimum, tamu berhak mendapatkan satu sesi foto bersama the fur gang. Dibantu para staf tentunya. Pasukan itu langsung nurut begitu dipanggil. Semua jalan beriringan ke spot foto. 

    Saya pangku Momo, Langit pangku Bubu. Bening menolak memangku siapa pun. Dengan kombinasi perintah dan upah, ceprat cepret segera dilakukan. Akhirnya ada satu foto di mana semua anak manusia dan anak bulu (serta si induk) lihat kamera dan berpose bagus. 



    Setelah foto selesai, barulah saya sadar, kalau Paddington engga ikutan. Rupanya si ras Bedlington Terrier itu tipe mager. Hobinya rebahan doang. Mungkin dia all out saat lomba aja dan memutuskan menikmati hidupnya di luar arena. Panutaan. Dia nemplok gitu aja di atas sepatu saya.



Too bad we had to bid early goodbye with Ginger. Menstruasinya sudah mulai jadi dia harus dimasukkan ke kandang. Bye, Ginger. 


Time’s Up, Kiddos! 

    Datang pagi di hari kerja terbukti pilihan yang bijak. Ketika kami pulang, tiga meja lain di dalam ruangan sudah terisi. Apalagi sekitar pukul 12.00 WIB pasukan digiring keluar. Rupanya itu waktunya pipis dan pup. Selama setengah jam mereka dibebaskan main di halaman belakang. 

    Pukul 13.00 WIB kami harus pulang. Bukan hanya karena jatah waktu kami sudah habis, tapi juga karena kami juga harus pergi ke tempat lain. Untuk pesan taksi, saya tanya password wifi. Ternyata café ini belum dilengkapi fasilitas wifi. Untung udah isi kuota. Sebenarnya sih, kemungkinan besar kita engga perlu wifi di tempat ini karena terlalu sibuk main dengan para anjing. 

    Karena teman-teman belum juga kembali, akhirnya kami yang ke pekarangan belakang untuk pamit. 



    Pawvilion Dog Café Surabaya terletak di Telaga Utama Rd. D1-21, Citraland, Surabaya. Itu... ng... jauh dari rumah. Harus diakui, agak rempong makan keluar di saat pandemi. Apalagi bareng anak-anak dan hewan. Bersih-bersihnya harus sangat ekstra. But all the hassle really worth it. Anak-anak terus bercerita tentang teman baru mereka sampai beberapa hari setelahnya. Kapan-kapan kami pasti mampir ke sana lagi. Terima kasih Pawvilion Dog Café Surabaya untuk pengalaman yang menyenangkan.



Comments

Popular posts from this blog

Perempuan-perempuan Hebat di Drama Korea

Ngopi Bersama Alberthiene Endah

Kelas Menulis TaCita 2021 Bersama Kak Reda dan Kak Naya